Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU
Lima Tip Menulis Antologi
Banyak penulis yang mulai menerbitkan karya mereka dengan membuat antologi. Biasanya, antologi dipilih karena lebih mungkin dilakukan daripada menulis novel atau melakukan riset yang dibutuhkan untuk menulis artikel nonfiksi.
Di bawah ini adalah lima tip sederhana yang dapat menolong agar karya Anda dapat diterbitkan dalam sebuah antologi.
-
Menulislah dengan lugas, itu artinya Anda harus memastikan bahwa setiap kata yang Anda pakai benar-benar efektif. Bacalah karya Anda dan suntinglah setiap kalimat yang bisa Anda potong tanpa merusak alur cerita atau mengaburkan artinya. Sederhanakan karya Anda. Sebuah antologi bukanlah tempat untuk menaruh prosa dengan bahasa yang berbunga-bunga, ceritakan kisah Anda dengan tajam dan sejelas mungkin.
-
Ikutilah tema yang sudah ditentukan. Kebanyakan antologi sudah ditetapkan untuk berada dalam cakupan tema tertentu, jadi sebaiknya Anda sudah mengetahui apa yang akan Anda tulis. Dalam menulis tema itu, jangan masukkan ide yang beragam. Pusatkan tulisan Anda hanya pada satu ide saja untuk dapat memberi dampak yang lebih kuat.
-
Buatlah tulisan Anda unik. Jika tema antologi yang Anda tulis adalah tentang momen spesial bersama nenek Anda, tanyakan pada diri Anda: "Apa yang membuat kisah ini berbeda dengan kisah-kisah lainnya?" Tentukan momen yang Anda pilih, lalu tekankan keunikan kisah Anda agar karya Anda itu berbeda dari yang lainnya.
-
Akhiri kisah Anda dengan "gong" yang dramatis. Akhir yang kuat merupakan sesuatu yang sangat penting. Sebuah antologi (bahkan karya fiksi apa pun) harus membuat pembacanya tertawa, menangis, tercekat; intinya adalah membuat pembaca merasa puas. Cara terbaik untuk mendapatkan hasil ini adalah dengan menutup cerita Anda dengan kekuatan yang sama saat Anda membukanya. Selesaikan kisah yang sudah Anda bentangkan untuk memberi rasa tuntas kepada pembaca.
-
Ciptakan momen "Aha!" Ini berkaitan langsung dengan akhir kisah Anda. Pembaca perlu dibawa kepada sebuah titik yang menginspirasi mereka. Namun, Anda harus hati-hati agar tidak terlihat seperti mencekoki pembaca dengan "pelajaran moral" itu. Anda harus melakukannya dengan cerdik. Pesan itu harus menjadi bagian dari cerita, dengan demikian momen "Aha!" yang Anda ciptakan dapat memberi dampak positif pada pembaca. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Nama situs | : | Examiner.com |
Alamat URL | : | http://www.examiner.com |
Judul asli artikel | : | Five Tips on Writing for Anthologies |
Penulis | : | Lynda Schab |
Tanggal akses | : | 16 Juli 2013 |
- 1 kali dibaca