Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU
Sepuluh Prinsip Menulis
Robert Gunning pernah menjadi konsultan pada lebih dari 100 harian, termasuk "The Wall Street Journal" dan "United Press International". Ia mengembangkan apa yang dinamakannya sepuluh prinsip menulis secara jelas." Prinsip-prinsip itu adalah:
1. Usahakan agar kalimat rata-rata pendek
Kunci dari pernyataan ini adalah pada kata rata-rata. Gunning mencatat bahwa panjang kalimat harus berbeda kalau ingin menyelamatkan pembaca dari kebosanan. Jangan menggempur pembaca terus-menerus dengan kalimat-kalimat staccato yang pendek. Mengubah-ubah panjang kalimat menciptakan variasi dan meningkatkan keenakan baca.
2. Pilih yang sederhana daripada yang kompleks
Di sini Gunning menekankan pada kata pilih. Prinsip ini tidak melarang penggunaan bentuk yang kompleks. Kita membutuhkan baik bentuk yang sederhana maupun yang kompleks untuk mengungkapkan kejelasan. Ada saatnya bentuk kompleks adalah yang terbaik, tetapi jika ada pilihan, pilihlah yang sederhana. William Zinsser, pengarang "On Writing Well", menulis bahwa rahasia dari penulisan yang baik menanggalkan setiap kalimat sampai pada komponen terbersih.
3. Pilihlah kata-kata yang lazim
Artikel Terkait
Dalam menyampaikan pesan, anda harus menghubungkan pikiran anda dengan pengalaman orang lain. Kata-kata yang pendek, sederhana yang lazim bagi setiap orang adalah yang terbaik. Hindari yang rumit, yang megah, yang genit, dan yang berbunga-bunga.
4. Hindari kata-kata yang tidak perlu
Bagian terbesar dari semua usaha dan penulisan jurnalistik diperlemah dengan kata-kata yang tidak berarti, kata Gunning. Menurut dia, kata-kata demikian menjemukan pembaca dan memudarkan perhatian.
5. Beri kekuatan pada kata kerja
Gunning mengatakan bahwa kata kerja aktif yang kuat dalam penulisan akan memberikan lonjakan dan menahan perhatian pembaca. Penggunaan kalimat aktif dinilai lebih langsung dan kuat daripada kalimat pasif. Penulis yang baik rajin mencari kombinasi kata-kata yang tepat dan kata kerja yang paling kuat.
6. Tulislah sebagaimana Anda berbicara
Wartawan harus berusaha menghindari bahasa formal, yang kaku, terutama dalam teras (lead). Ringkaskan kekuatan dari berita ke dalam paragraf lead. Tetapi jangan hambat pembaca dengan akronim dan detail-detail tambahan.
7. Gunakan istilah yang bisa digambarkan oleh pembaca
Gunning mengingatkan wartawan agar menghindari penuiisan yang samar. Wartawan olah raga yang sudah bertahun-tahun meliput pertandingan tenis tahu, misalnya, apa yang disebut "wildcard". Tetapi wartawan tidak boleh berasumsi bahwa semua pembaca tahu. Bila kata itu mau dipakai maka harus ada penjelasan sehingga dapat dimengerti oleh semua pembaca: Misalnya, Gaby mendapat wildcard dalam pertandingan tenis Indonesian Open, yang berarti bahwa meskipun peringkatnya masih rendah dan karena itu hares mengikuti babak kualifikasi, namun is mendapat fasilitas khusus untuk langsung masuk dalam babak utama untuk bertanding melawan unggulan ketiga, Amanda.
8. Hubungkan dengan pengalaman pembaca Anda
Suatu pernyataan yang diputus atau dipisah dari konteksnya adalah suatu bentuk yang mengambang. Harus ada referensi lain, suatu dasar yang memberikannya pegangan dan arti. Dan Anda tidak bisa menyerahkannya kepada pembaca dari apa yang ada di hadapannya untuk
membangun dasar itu. Apa artinya bagi pembaca suatu penambahan anggaran kota sebesar Rp 10 miliar? Banyak pembaca yang tidak bisa mengerti itu. Tetapi mereka mengerti bahwa kenaikan ini akan berdampak pada pertambahan pajak yang harus mereka bayar. Jabarkanlah ini dan ceritakan kepada pembaca, tentang pertambahan pajak yang akan membebani mereka.
9. Gunakan sepenuhnya variasi
Setiap penulis, dengan cara ia menggunakan bahasa, mengungkapkan sesuatu tentang semangatnya, kebiasaannya, kemampuannya, dan prasangkanya. Hal ini tidak bisa dielakkan dan memang menyenangkan. Semua penulisan adalah komunikasi; penulisan kreatif adalah komunikasi melalui pengungkpan-ini adalah "diri" yang melepaskan diri ke keterbukaan. Tidak ada penulis yang bertahan lama incognito. Gunning juga mengatakan bahwa gaya-style-harus dikembangkan. Seseorang tidak bisa dipuaskan dengan hanya meniru. Anda harus mampu menilai setiap situasi baru, melihat perbedaan, memilih kata-kata yang tepat untuk melakukan pekerjaan anda dengan baik. Untuk semua ini dibutuhkan pengetahuan yang luas tentang fleksibilitas dan variasi dari bahasa.
10. Menulislah untuk menyatakan, bukan untuk mempengaruhi
Tidak perlu memakai kata-kata yang muluk untuk membuat orang terheran-heran atau kagum.
Diambil dari:
Judul buku: Catatan-catatan Jurnalisme Dasar
Penulis artikel: Luwi Ishwara
Penerbit: Kompas, Jakarta 2005
Halaman: 105 -- 108
- 2267 reads