Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU
Menulis Tentang Diri Sendiri
Oleh :Hernowo
Laurel Schmidt telah menciptakan buku yang indah. Dia membuat buku yang didasarkan pada teori kecerdasan majemuk (multiple intelligences) temuan Howard Gardner. Bukunya itu diharapkan dapat membantu para orangtua dan guru dalam rangka melejitkan pelbagai kecerdasan yang telah dimiliki setiap anak.
Buku Schmidt yang diberi judul "Seven Times Smarter" (diterjemahkan Penerbit Kaifa menjadi Jalan Pintas Menjadi Tujuh Kali lebih Cerdas) memang ditujukan untuk membangkitkan potensi kecerdasan seorang anak sejak sangat dini. Schmidt, dengan menarik, menguraikan pandangannya sembari mengisahkan masa kecilnya.
Itulah yang kemudian membuat buku Schmidt ini berbeda dan indah. Indah lantaran buku itu mampu sekaligus mengenang masa-masa kanak- kanaknya saat dia ditumbuhkan oleh keluarganya. Dan, sebagaimana buku pembelajaran yang ditujukan untuk mengembangkan potensi anak- anak, Schmidt menekankan sekali soal pentingnya bermain dalam mengajari dan melatih anak-anak sesuatu.
Di sini akan dikutipkan sedikit saja pandangan Schmidt berkaitan dengan upayanya untuk membantu para orangtua dan guru dalam melejitkan potensi word smart (kecerdasan berbahasa) sejak dini. Bagi yang berminat lebih jauh untuk memahami gagasan Schmidt dalam konteks yang luas dan dalam, silakan membaca buku tersebut.
Buku yang Menyimpan Rahasia
Apa yang dimaksud oleh Schmidt tentang "buku yang menyimpan rahasia"? Berikut kisah Schmidt. Silakan Anda menikmatinya. Kisah Schmidt tentang "buku yang menyimpan rahasia" ini sepertinya cocok untuk menjadi pembuka bagi penjelasan lebih jauh tentang jenis-jenis tulisan seperti apa yang mengisahkan tentang diri sendiri. Pernahkan Anda memandangi foto Anda sewaktu masih kecil, lalu muncul pertanyaan dalam benak Anda: "Apakah waktu itu aku bahagia?" Kalau saja Anda sempat membuat buku harian, Anda tentu akan tahu jawabannya. Buku harian bisa memberi keterangan tentang foto-foto masa kecil lho. Oleh karena itu, segeralah Anda membuat "sejarah" untuk masa depan Anda dengan membuat buku harian yang sederhana.
Jangan menganggap enteng nilai sebuah buku harian. Setiap masukan -- coret-coret, yang Anda baca dan baca ulang -- merupakan peluang bagi sosial, dan bakat seni Anda. Anda bisa mengenali diri Anda. Anda lalu bisa menentukan diri Anda mau ke mana dan mau jadi apa Anda nanti. Berikut ini beberapa hal menarik yang dapat Anda petik dari buku harian Anda.
Artikel Populer
- Disiplin + Kreatif = Produktivitas! (652)
- Meneliti Sebelum Menulis (605)
- Lakukan Satu Persatu (594)
- Mengenal dan Mengembangkan Tulisan (594)
- Morgantiwrites.Com (591)
- Francine Sandra Rivers (586)
- Jangan Lupa Aturan Pertama (531)
- Menolong Anak Bertumbuh Melalui Tulisan (529)
- Mengajar dengan Pesan Moral (527)
- Simonetta Carr (521)
- Tergelincir dalam Sintaksis (509)
- Philip Yancey: Ziarah Keraguan Seorang Penulis (495)
- Menulis Literatur Kristen untuk Anak (I) (493)
- Christian Writers Guild (487)
- Menulis Literatur Kristen untuk Remaja (I) (473)
- Mengangkat Kualitas Tulisan dengan Penelitian (460)
- Tulistulistulis (459)
- Genre, Bukan Kerangkeng Penulis (458)
- Ada Apa Dengan Sastra Nusantara? (457)
- Tulisan untuk Anak dan Keluarga Kristen (457)
- Komunitas Pembaca, Penulis, dan Pewarta Kristen (KP3K) (454)
- Kritik Sastra (443)
- Dietrich Bonhoeffer (439)
- Agenda Liburan Akhir Tahun Penulis (431)
- Melayani Remaja dengan Literatur Kristiani (431)
Pages
Jenis Tulisan yang Mengisahkan Ihwal Diri Anda
CATATAN HARIAN
Tulisan dalam bentuk catatan yang merekam kegiatan sehari-hari seseorang. Sifat tulisan ini, kebanyakan, sangat personal dan merupakan potret-diri si penulisnya. Biasanya pula, ciri tulisan yang ada di sebuah catatan harian menggunakan kata ganti orang pertama ("aku" atau "saya"). Sifat tulisan catatan harian memang sangat personal. Tulisan ini bercerita tentang pengalaman hidup si penulis catatan harian.
Kadang, apabila kita membaca buku yang diangkat dari catatan harian, kita akan menjumpai sosok "keegoisan" sebuah buku. Buku itu hanya menceritakan diri sang penulis. Sepertinya, buku itu mengabaikan hiruk-pikuk dunia luar. Namun, memang, catatan harian kebanyakan hanya memperhitungkan dunia-batin, "dunia dalam" si penulis. Catatan harian dimanfaatkan benar oleh si penulis untuk menjelajah inner-space. Catatan harian juga banyak dimanfaatkan oleh para penulis untuk senantiasa menggali sumber mata air demi keperluan penulisan.
Pengalaman, tentu tak akan ada habis-habisnya. Setiap hari, pengalaman dikumpulkan oleh setiap orang. Pengalaman seseorang tentu berbeda antara yang satu dengan yang lain. Lewat catatan harian, pengalaman itu distrukturkan, dikristalkan, dan diberi sentuhan karakter diri si penulis catatan harian. Inilah bahan tulisan yang mahal harganya apabila kelak dapat dipublikasikan dalam bentuk yang beragam.
BIOGRAFI
Tulisan-tulisan yang dibukukan yang menguraikan riwayat hidup seorang tokoh. Kadang, buku semacam ini ditulis setelah orang yang ingin diceritakan riwayat hidupnya itu sudah meninggal. Di dalam penulisan buku biografi ini memang diperlukan orang lain untuk menuliskannya. Buku dalam bentuk biografi sebenarnya sangat layak dibaca oleh siapa saja. Di dalam buku biografi kita dapat belajar dari pengalaman orang lain. Dan, enaknya, pengalaman orang lain itu sudah disistematisasi sedemikian rupa sehingga kita tinggal "mengunyah" secara perlahan-lahan. Belajar dari pengalaman orang lain, terutama apabila pengalaman itu berisikan kisah-kisah meraih sukses dan prestasi, tentu amat diperlukan untuk memperbaiki kualitas hidup kita.
AUTOBIOGRAFI
Tulisan-tulisan yang mengisahkan riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri. Kadang seseorang yang rajin menulis catatan harian akan lebih mudah menuliskan sendiri riwayat hidup pribadinya. Tentu saja, buku autobiografi sifatnya lebih luas daripada catatan harian. Apabila catatan harian penceritaannya mengambil bentuk kronologis secara sangat ketat dan di dalamnya tercantum tanggal, hari, bulan, tahun, dan bahkan jam, buku autobiografi lebih terbuka dan tidak seketat catatan harian.
Tidak banyak tokoh yang menulis sendiri biografinya. Biasanya tokoh- tokoh terkenal yang menulis sendiri biografinya adalah yang memang menekuni dunia tulis-menulis atau menjadi penulis. Apabila tokoh tersebut tidak menjadi penulis, biasanya yang menuliskan riwayat hidupnya adalah penulis lain dan bentuknya menjadi biografi.
MEMOAR
Semacam kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menyerupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh-tokoh yang berhubungan dengannya.
Buku memoar dapat disebut sebagai buku semi autobiografi yang diperluas dan dibuat seobjektif mungkin. Di dalam memoar, biasanya pandangan si penulis memoar sangat dominan dan cenderung "menang sendiri". Ini wajar saja sebab memoar memang dibuat untuk memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menyatakan pendapat yang dahulu tidak sempat dinyatakan. Demikian pembaca, contoh-contoh buku yang menceritakan diri sendiri. Kualitas buku-buku jenis seperti ini- apabila dipublikasikan ke khalayak yang lebih luas bergantung satu hal: kejujuran.
Bahan dikutip dari sumber:
Judul Buku : Quantum Writing
Penerbit : MLC, Bandung, 2003
Hal : 205 - 211
- 55622 reads