Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU
Mengapa Apa yang Kita Tulis Penting
Mengapa Apa yang Kita Tulis Penting: Sebuah Penyelidikan tentang Pentingnya Menulis dalam Kehidupan Kristen
Perjalanan menulis saya dimulai pada musim panas tahun 1998 sebagai siswa junior di SMA yang berusia 17 tahun, ketika saya mulai menulis untuk teman-teman di kelompok pemuda sekolah menengah. Sejujurnya, saya tidak pandai menulis, tetapi saya memiliki keinginan untuk membantu orang bertumbuh dalam anugerah dan pengenalan akan Tuhan Yesus. Orang-orang sangat ramah, dan pekerjaan itu digunakan Tuhan untuk membantu orang bertumbuh di dalam Tuhan Yesus. Setelah hampir dua tahun melakukannya, saya memulai Servants of Grace pada 2 Agustus 2000 saat berusia 19 tahun. Saat memulai pelayanan Servants of Grace, saya baru dua bulan keluar dari sekolah menengah atas, -- seorang lelaki muda berusia 19 tahun yang sombong, yang mengira dirinya tahu banyak hal. Sayangnya saat melihat ke belakang, saya dapat melihat bahwa semangat saya untuk berbagi kebenaran terkadang kekurangan kasih dan anugerah.
Selama bertahun-tahun, saya telah sangat diberkati oleh Tuhan. Apa yang dimulai sebagai pelayanan menulis untuk sekelompok kecil teman-teman, telah tumbuh menjadi sesuatu yang di luar imajinasi saya, dan yang terus bertumbuh oleh anugerah Allah hingga saat ini. Dimulai dari daftar pendek email yang saya tulis di SMA, hingga saat berusia awal 20-an berkhotbah di stasiun radio internet, melakukan beberapa perjalanan misi ke luar negeri, dan kemudian pada akhir usia 20-an hingga hari ini menulis untuk The Council on Biblical Manhood and Womanhood, White Horse Inn, The Gospel Project, For the Church, dan banyak lagi. Ini adalah perjalanan yang luar biasa. Sekarang, saya adalah Editor Eksekutif majalah populer kami, Theology for Life. Selain itu, melalui podcast saya -- Equipping You in Grace -- sekarang saya memiliki hak istimewa besar untuk mewawancarai banyak pria dan wanita Allah yang memiliki pengaruh dalam pembentukan kehidupan Kristen saya.
Dalam artikel ini, saya ingin menguraikan lima alasan mengapa saya percaya bahwa apa yang kita tulis itu penting, untuk membantu Anda memahami pentingnya menulis dalam kehidupan Kristen.
Kekristenan yang alkitabiah dinyatakan dalam Firman Allah
Sebagai seorang penulis, Anda mengikuti tradisi besar para pemikir dan penulis Kristen yang menyarikan tentang karakter Allah dari Kitab Suci, yang tercatat dalam 66 kitab penyusun Firman Allah. Kita telah menerima 66 kitab ini, sehingga kita dapat mengajar orang lain dari Firman Allah yang memiliki otoritas.
Sejak awal berdirinya gereja, orang Kristen telah menulis. Para Rasul diutus oleh Tuhan Yesus dalam sebuah misi untuk menjadikan, melipatgandakan, dan mendewasakan umat Allah. Gereja mula-mula mulai menulis teologi melalui orang-orang seperti Justin Martyr pada abad kedua dan dilanjutkan dengan orang-orang seperti Agustinus, para bapa Kapadokia, John Calvin, Martin Luther, hingga saat ini melalui orang-orang seperti John Piper, John MacArthur, dan banyak lagi. Orang-orang ini berusaha menjelaskan kebenaran bahwa kekristenan yang alkitabiah dinyatakan dalam Firman Allah.
Kekristenan yang alkitabiah bukan hanya beberapa kebenaran abstrak, tetapi berdasar pada Firman Allah yang diilhami-Nya, tidak mungkin salah, memiliki otoritas, cukup, dan jelas. Para teolog sering menggunakan kata "kepenulisan ganda" yang berarti Allah Roh Kudus menggunakan kepribadian, bakat, dan kemampuan bahasa dari para rasul, lalu menggerakkan mereka untuk menuliskan Firman Allah yang berotoritas.
Saat ini, para penulis Kristen menulis dari Firman Allah yang diilhami, tetapi kata-kata mereka hanya menolong jika itu sesuai dengan kebenaran alkitabiah. Orang Kristen harus menjadi orang Berea (Kis. 17:11), yang melakukan pengujian (1Tes. 5:21-22), dan melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa mereka menampilkan diri mereka sebagai pribadi yang layak, seorang pekerja yang tidak perlu malu dan yang telah mengajarkan perkataan kebenaran dengan tepat. (2Tim. 2:15). Penulis Kristen yang mengikuti barisan para penulis Kristen dari para rasul hingga teolog besar zaman kita menulis dengan sangat hati-hati dan akurat untuk menolong orang-orang memahami Firman Allah. Mereka mungkin menulis artikel yang memberikan perspektif "segar", tetapi sebenarnya yang tidak memiliki interpretasi baru. Segar tidak berarti baru; itu berarti para penulis Kristen harus berusaha menolong orang melihat kebenaran alkitabiah dengan cara yang segar, tetapi setia berdasarkan Firman Allah. Dengan demikian, mereka mengikuti barisan panjang para pemikir dan teolog saleh yang mengajar dari Firman Allah untuk menolong orang bertumbuh dalam kasih karunia Tuhan.
Kata-Kata Mengungkapkan Hati Kita
Dalam Lukas 6:45 (AYT), Yesus mengatakan sesuatu yang mendalam. Dia berkata, "Orang yang baik mengeluarkan hal-hal baik dari hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari hatinya yang jahat. Apa yang keluar dari mulut seseorang berasal dari apa yang memenuhi hatinya." Yesus sering menyatakan hal senada dengan yang dikatakan-Nya dalam Injil ini, tetapi yang Dia katakan di sini sangat penting. Kata-Nya, orang baik akan menghasilkan hal-hal yang baik, sedangkan orang jahat akan menghasilkan hal-hal yang jahat. Apa yang kita lihat di dunia kita? Kita memiliki banyak penulis yang menghasilkan konten. Dari mana konten itu berasal? Itu berasal dari hati kita.
Apa yang penting dalam pandangan dunia Ibrani adalah bahwa hati merupakan tempat pengetahuan bertakhta. Di dunia Barat, kita membaca ayat-ayat seperti ini dan berpikir bahwa otak adalah asal dari pengetahuan kita. Dalam pandangan dunia Ibrani, justru sebaliknya. Tempat pengetahuan adalah hati, bukan otak seperti pandangan dunia Barat. Inilah sebabnya mengapa ayat-ayat seperti Amsal 4:23 mengatakan agar menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan karena pusat pengetahuan berada di dalam hati kita.
Orang jahat (orang yang tidak dilahirkan kembali) menghasilkan kejahatan. Tidak sulit untuk melihat ini melalui pornografi dan media-media lainnya di mana kita melihat orang menulis konten jahat sepanjang waktu. Kita juga melihat guru-guru palsu menulis sepanjang waktu untuk menyesatkan orang-orang dari kebenaran alkitabiah.
Sebagai orang Kristen, kita telah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus. Artinya, Tuhan Yesus secara berdaulat telah menyingkirkan hati batu kita dan menggantinya dengan hati yang baru, dengan keinginan yang baru, dan kasih sayang yang baru oleh Tuhan Yesus. Ini berarti, orang Kristen tidak lagi menulis hal-hal jahat, mereka juga tidak akan curang dalam proses menulis. Orang Kristen yang ingin menulis akan membaca dan mempelajari Alkitab dengan tujuan membawa sesuatu dari Firman Allah kepada pembaca dan untuk membagikan bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup mereka.
Inilah yang Yesus maksudkan dalam Lukas 6:45 ketika Ia mengatakan bahwa orang baik menghasilkan hal-hal baik, sedangkan orang jahat menghasilkan hal-hal yang jahat. Ini karena apa yang Yesus katakan pada akhir ayat ini, "Apa yang keluar dari mulut seseorang berasal dari apa yang memenuhi hatinya." Jika kita ingin menulis dengan setia, pertama-tama kita harus menyimpan Firman Allah di dalam hati kita agar tulisan kita mengalir dari kelimpahan itu.
Mutu Tulisan yang Tinggi adalah Hal yang Diharapkan, Bukan Hanya Suatu Pengecualian
Sebagai orang Kristen, kita diajarkan melalui Kitab Suci untuk melakukan semua hal bagi kemuliaan Allah (Kol. 3:17). Entah kita melayani sebagai pendeta, teolog akademis, penulis, podcaster, atau peran lain, kita harus melakukan semuanya demi kemuliaan Allah dan mengarahkan orang kepada Tuhan Yesus. Harapan dalam pelayanan kepada Kristus adalah segala yang bermutu baik bagi kemuliaan Allah.
Layani Orang Lain dengan Karunia Menulis Anda
Selama bertahun-tahun, saya beruntung memiliki banyak orang yang memberitahu saya, "Kamu harus menulis." Saya selalu sangat bersyukur mendengar ini, dan itu sangat mendorong saya. Akan tetapi, Anda mungkin tidak mendengar dorongan semacam itu, jadi bagaimana Anda tahu bahwa Anda harus menulis? Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah saya memiliki beban untuk menulis?" Juga, tanyakan pada diri Anda, "Apa motivasi saya untuk menulis: apakah untuk diri sendiri atau bagi kemuliaan Kristus?"
Entah Anda menulis harian maupun mingguan atau bahkan bulanan, usahakanlah untuk menghasilkan tulisan yang bermutu. Tujukan tulisan Anda untuk dapat melayani orang lain. Jangan hanya mencoba menyampaikan informasi kepada pembaca Anda. Genggam lengan pembaca Anda dan bawa mereka bersama Anda, dan jangan lepaskan mereka sampai akhir. Kemudian, lakukan hal yang sama lagi. Jadikan hati pembaca sebagai sasaran Anda. Bantu mereka untuk melihat hati Anda dan mengapa Anda menulis untuk kemuliaan Kristus.
Saat Anda mulai menulis, hal-hal mungkin tidak berjalan sebaik yang Anda inginkan. Teruslah menulis. Selama bertahun-tahun, saya telah menerima banyak masukan yang luar biasa tentang tulisan saya. Akan tetapi, biarkan saya berkata jujur bahwa saya memulai dengan sangat buruk sebagai penulis. Saya memiliki ide-ide yang bagus, tetapi tidak bisa menuliskannya dengan cara yang dapat dipahami. Mungkin itu terjadi pada Anda yang sekarang sedang membaca ini. Jadi, saat ini izinkan saya mendorong Anda untuk mulai menulis dan jangan menyerah. Orang-orang membutuhkan kata-kata dan karya Anda. Mereka perlu melihat Kristus dibentuk di dalam Anda saat Anda membaca dan mempelajari Firman Allah serta menjalani kehidupan Kristen Anda dalam konteks gereja lokal bersama yang lainnya.
Bertumbuh dalam Kasih Karunia. Bertumbuh dalam Keahlian Anda. Banyaklah Membaca!
Jika Anda ingin menjadi penulis yang baik, Anda harus banyak membaca. Anda juga harus jatuh cinta dengan membaca jika Anda ingin memiliki sesuatu yang layak untuk ditulis. Anda tentu saja akan perlu membaca Alkitab Anda dan menjalani kehidupan bersama orang Kristen lainnya di gereja lokal, tetapi Anda juga perlu membaca segala macam teologi Kristen agar memiliki sesuatu yang benar secara teologi dan alkitabiah untuk ditulis.
Anda juga harus mendapatkan masukan dari penulis dan editor senior yang berpengalaman. Bahkan sekarang, tulisan saya secara teratur diedit oleh istri saya yang telah banyak membantu saya dalam menulis. Saya juga mengirimkan artikel yang saya tulis untuk majalah Theology for Life kepada teman-teman pendeta untuk mendapat validasi bahwa tulisan tersebut benar, tidak hanya dalam hal ortodoksi teologis, tetapi juga dalam nada dan cara saya menuliskannya. Bertumbuhlah dalam kasih karunia. Bertumbuhlah dalam keahlian Anda dan mulailah membaca banyak buku-buku Kristen yang bagus, literatur klasik, dan buku-buku tentang penulisan yang baik.
Pemikiran Akhir
Di mana pun Anda berada hari ini dalam perjalanan menulis Anda, mulailah! Mulailah dengan beberapa pemikiran atau beberapa kalimat, dan mulailah dari sana. Segera, Anda akan menulis artikel yang lebih panjang, tetapi mulailah dari yang kecil untuk saat ini.
Saya menulis untuk buletin gereja saya sebelumnya di Idaho Selatan dari tahun 2014 -- 2018. Itu adalah hal yang sangat membantu saya, karena saya memiliki 350-450 kata untuk menyampaikan suatu ide utama kepada orang-orang di gereja lokal saya. Saya mendorong Anda untuk mulai menulis 500 kata atau kurang dan mengunggahnya secara online untuk mendapat masukan, baik untuk publikasi maupun untuk blog pribadi Anda. Kemudian, mintalah teman Anda untuk membacanya lalu dengarkan saran yang Anda terima agar Anda dapat meningkatkan diri.
Saat Anda melakukan ini, Anda tidak hanya akan bertumbuh dalam keahlian Anda, tetapi Anda juga akan bertumbuh dalam kasih karunia Allah. Tulisan Kristen tidak hanya bagi pembaca yang percaya Tuhan Allah, tujuannya juga adalah untuk menolong orang mengenal Allah dalam Alkitab dan bertumbuh dalam kasih karunia Allah, yang mana juga membutuhkan komunitas orang percaya. Jadi, mari kita mulai bekerja dan menulis, sebagai teman-teman Kristen yang saling berbagi dari Firman Allah dan dalam komunitas bersama dengan umat Tuhan guna menolong mereka dan yang lainnya. Sebagaimana yang telah dilakukan orang Kristen selama 2.000 tahun dalam menolong orang bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan Yesus melalui apa yang tertulis dalam Firman Allah. (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Servants of Grace |
Alamat situs | : | https://servantsofgrace.org/why-it-matters-what-we-write-a-case-for-the-importance-of-writing-in-the-christian-life |
Judul asli artikel | : | Why It Matters What We Write: A Case for the Importance of Writing in the Christian Life |
Penulis artikel | : | Dave Jenkins |
- Log in to post comments