Mintalah orang-orang di sekitar Anda untuk memberikan reaksi spontan terhadap kata-kata "literatur Kristen" dan Anda mungkin akan mendengar mereka menelusuri daftar kata sifat yang meremehkan. Terlepas dari bertambahnya jumlah penulis Kristen yang cakap, reaksi tersebut menunjukkan bahwa kami — pewaris tradisi Chaucer, Milton, dan Donne; penerus Tolstoy, Dostoyevsky, dan Chekov; keturunan literatur G.K. Chesterton dan Dorothy Sayers, dan dari J.R.R. Tolkien dan C.S.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU
Dari Redaksi
Menulis bukanlah sebuah karunia. Ini adalah sebuah keterampilan, keterampilan yang masih terlalu sedikit dikuasai oleh para pemimpin dan gembala Kristen, bahkan yang telah berusaha untuk mengembangkannya. Menurut saya, kita sangat membutuhkan lebih banyak pria dan wanita untuk meluangkan waktu dan berusaha mengembangkan keterampilan ini. Kita hidup pada zaman yang unik. Ada suatu masa ketika orang-orang menerima sebagian besar berita dari mulut ke mulut.
Bertahun-tahun yang lalu, saya bahkan menolak untuk menerbitkan buku saya sendiri.
Saat itu, buku-buku yang diterbitkan sendiri memiliki reputasi yang buruk. Toko-toko buku menolak untuk menjualnya. Pembawa acara bincang-bincang di radio menolak mewawancarai penulis yang menerbitkan sendiri. Penerbit tradisional memandang rendah buku-buku yang diterbitkan sendiri, memperlakukannya seperti buku-buku yang tidak diterbitkan.
Dan kemudian ada masalah promosi.
Mark Twain pernah berkata bahwa perbedaan antara kata yang hampir benar dan kata yang benar adalah perbedaan antara kunang-kunang dan petir (the lightning bug and the lightning).
Itu adalah perbedaan yang besar!
Para editor menyukai penulis yang dapat menulis dengan jelas, langsung, dan tepat. Mungkin tidak ada keterampilan lain yang sama pentingnya dengan tugas menulis selain kemampuan untuk memilih kata-kata yang berkomunikasi langsung ke pikiran dan hati pembaca Anda.
Dunia yang Penuh dengan Penulis
Delapan puluh satu persen orang Amerika merasa bahwa mereka memiliki sebuah buku di dalam diri mereka, dan harus menuliskannya. Dari mereka yang mulai menulis, 97 persen tidak pernah selesai. Hanya satu dari lima buku yang dikirimkan ke penerbit berhasil diterbitkan. Dari setengah juta atau lebih buku yang diterbitkan di Amerika Serikat setiap tahun, rata-rata penjualannya sebanyak 250 eksemplar per judul. Dengan angka ini, ada banyak penulis yang kecewa di Amerika Serikat![1]
Ada begitu banyak alasan bagus untuk tidak menulis. Maksud saya, apakah orang-orang masih membaca? Setiap orang memiliki sesuatu untuk dikatakan dan internet adalah hiruk-pikuk virtual. Mengapa menambah kebisingan? Terutama ketika menulis itu sulit. Dan sendirian.
Apakah hal itu sepadan?
Anda adalah seorang penulis.
Bahkan jika itu hanya sebuah email (surel). Bahkan jika itu bukan sesuatu yang signifikan. Bahkan jika Anda tidak pernah melabeli diri sebagai seorang "penulis," atau tidak pernah mempertimbangkan untuk mencoba mencari penghasilan dengan sesuatu yang tidak bisa Anda lakukan.
Mengapa Apa yang Kita Tulis Penting: Sebuah Penyelidikan tentang Pentingnya Menulis dalam Kehidupan Kristen
"Anda adalah apa yang Anda makan." Rupanya pepatah ini diciptakan oleh filsuf Jerman Ludwig Feuerbach, yang bermaksud menegaskan bahwa manusia adalah makhluk material dan tidak lebih dari itu. Kita terdiri dari hal-hal yang setara dengan yang kita masukkan ke dalam diri kita sendiri.