Apa yang membedakan bekerja dan pelayanan? Dari kacamata seorang Kristen, ketika bekerja kita melayani Tuhan, dan ketika kita melayani kita bekerja untuk Tuhan. Bekerja di bidang apa pun, setiap orang percaya harus punya hati seorang hamba Tuhan. Apa pun yang dilakukan adalah untuk menyenangkan hati Tuannya, Yesus Kristus Tuhan.
Dalam edisi e-Penulis bulan September ini, kami mengajak Pembaca terkasih, khususnya yang berprofesi sebagai editor untuk melihat bahwa yang terutama dalam profesi ini adalah kita melayani Tuhan. Selain melayani Tuhan, editor Kristen pun melayani penerbit, penulis, dan pembaca. Selengkapnya mengenai pelayanan editor Kristen dapat Anda simak dalam kolom Artikel. Simak pula tip-tip untuk membantu editor memperkuat pesan dari sebuah buku melalui pertanyaan-pertanyaan bantuan dalam kolom Tips. Kiranya, seluruh sajian dalam e-Penulis bulan ini menjadi berkat bagi Anda. selengkapnya... about Bekerja = Melayani Tuhan
Melayani sesama berarti membimbing, menghargai, dan memenuhi kebutuhan orang lain. Bagi editor, pelayanan adalah cara hidup. Melayani orang lain merupakan aturan main paling penting bagi editor, termasuk bagi editor Kristen. Editor Kristen melayani empat tuan: penerbit, penulis, pembaca, dan Tuhan.
Dalam beberapa tahun belakangan ini di dalam ibadah-ibadah di kalangan Kristen di Indonesia diperkenalkan dengan sebuah istilah baru “liturgos” yang konon dimunculkan dalam bahasa Indonesia sebagai koreksi atas kata “liturgis”. Hingga kini di berbagai gereja dijumpai sejumlah ketidaksepahaman apakah kata “liturgis” atau “liturgos” yang lebih tepat dipakai. Untuk menghindari perdebatan ini, ada yang mengambil jalan tengah dengan menggunakan istilah “pemimpin liturgi” atau “worship leader” atau “MC”.
Bagi kita yang menyukai kata-kata, kita tertarik pada bunyi keyboard dan penguraian makna di halaman. Kita merasa hidup saat kita menyusun kata-kata menjadi kalimat; beberapa dari kita bahkan merasa lebih dekat dengan Allah saat kita menghidupi iman kita dengan menuliskannya. Waktu yang dihabiskan untuk menulis terasa penting, bahkan kudus. selengkapnya... about Jangan Menulis Hanya untuk Diterbitkan
Menulis renungan, menurut beberapa penulis Kristen, memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan kategori tulisan lainnya. Mengapa? Untuk menulis sebuah renungan dibutuhkan keahlian tertentu. Bukan hanya segi penyajian yang menarik, namun isi tulisan harus berbobot dan mengandung makna yang membangun. Bukan itu saja, untuk menghasilkan sebuah renungan yang baik, maka renungan itu harus setia dengan teks Alkitab dan tidak menyimpang dari arti sebenarnya. Jadi, renungan bukanlah tulisan yang sekadar berisi nasihat, penguatan, ataupun bersifat informatif. Renungan merupakan tulisan yang menyampaikan pesan firman Tuhan dan bagaimana pembacanya membuka hati untuk melaksanakan firman Tuhan tersebut dalam hidupnya. selengkapnya... about Renungan yang Alkitabiah
Berikut merupakan penjelasan pengertian buku pedoman sebagai media komunikasi. Buku pedoman sering disebut sebagai "hand book", buku panduan, buku penuntun, dan buku pegangan. Effendy mengatakan bahwa buku pedoman adalah "Buku yang berisi informasi, petunjuk, dan lain-lain yang menjadi petunjuk tuntunan bagi pembaca untuk mengetahui sesuatu secara lengkap". selengkapnya... about Pengertian Buku Pedoman Sebagai Media Komunikasi
Penulis Kristen bukanlah penulis yang bermotivasi untuk kepentingan diri, melainkan untuk kepentingan Kristus. Mengapa? Karena seorang penulis Kristen adalah seorang yang menyandang nama Kristus, sehingga melalui profesinya, ia harus melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. selengkapnya... about Pembaca Kritis Membangun Penulis