Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU
Delapan Aturan Ketika Menulis dari C.S. Lewis
Pada tahun 1959, seorang gadis SMA dari Amerika Serikat menulis sebuah surat kepada C.S. Lewis dan meminta saran kepadanya berkaitan dengan keterampilan tulis-menulis. Di bawah ini adalah balasan yang dikirimkan oleh C.S. Lewis, dan saya akan menambahkan komentar editorial di masing-masing butir tersebut.
1. Matikan radio.
Hari ini, para penulis mungkin juga perlu mematikan televisi, iPod, atau streaming musik dari internet. Saya mengenal beberapa penulis yang menyatakan bahwa suara-suara tertentu dapat mendorong kreativitas mereka, tetapi saya tidak memercayainya, dan tampaknya C.S. Lewis pun tidak memercayainya. Menulis adalah aktivitas sunyi, aktivitas ini membutuhkan ruangan dalam pikiran kita untuk membentuk kata-kata, sehingga aktivitas apa pun yang bersaing untuk mendapatkan ruangan dalam pikiran kita akan mengurangi kualitas tulisan. Penulis yang baik adalah penulis yang mampu untuk menjalani kesendirian dan tidak membutuhkan pengisi apa pun.
2. Bacalah buku-buku yang bermutu dan hindarilah berbagai macam majalah.
Jika Anda tertarik untuk menulis buku, maka Anda perlu membaca buku-buku yang bermutu. Isilah pikiran Anda dengan materi-materi yang berkualitas tinggi, dan tak lama kemudian Anda akan dapat mereproduksinya dalam tulisan-tulisan Anda. Hari ini, sangat sulit mencari tulisan-tulisan Kristiani yang benar-benar baik; novel best-seller seperti "The Shack" misalnya, novel itu baik dalam hal penjualan, tetapi memiliki kualitas sastra yang rendah. Sering kali para penulis dibuat bingung dengan dua pilihan; menulis karya yang bagus atau menulis karya yang menjual? Idealnya, karya yang Anda tulis itu memiliki kualitas sastra yang baik dan akan menjadi karya yang populer, dan jalan menuju kepada hal itu adalah dengan membaca buku-buku yang bermutu. Gaya tulisan adalah sesuatu yang penting dan paling baik diserap dari membaca buku-buku yang telah melewati ujian waktu. Karya tulis C.S. Lewis dapat menjadi awal yang baik.
3. Menulislah dengan telinga, bukan dengan mata. Buatlah setiap kalimat terdengar baik.
Ini adalah aturan Lewis yang terpenting, menurut saya. Di dalam tulisan yang baik terdapat irama-irama tertentu, dan sebaiknya Anda menemukan irama Anda sendiri. Hal ini menjadi sebuah alasan baik yang lain untuk mematikan radio, televisi, atau musik selagi Anda menulis. Para penulis yang berpengalaman mengetahui bahwa setiap kalimat tidak selalu terdengar baik, sehingga Anda perlu menuangkan pikiran-pikiran Anda terlebih dahulu ke atas kertas coretan sebelum kembali ke draf yang sedang Anda kerjakan, lalu "menyetel" bunyi kalimat-kalimatnya.
4. Tulislah mengenai hal-hal yang menarik bagi Anda. Jika Anda tidak memiliki ketertarikan terhadap apa pun, maka Anda tidak akan menjadi seorang penulis.
Dua kalimat di atas mengandung kebenaran. Terlalu banyak penulis Kristen yang menyelesaikan karyanya karena didorong oleh kewajiban keagamaan, mendapat uang, atau tenggat waktu daripada karena didorong oleh ambisi yang kudus. Kewajiban, keuntungan, atau sebuah tenggat waktu sering kali menurunkan ambisi yang kita miliki, tetapi tentu saja akan menjadi sangat indah jika kita bisa menggabungkan ketiga elemen itu. Korbankanlah semua yang Anda miliki jika harus, tetapi jangan pernah mengorbankan ambisi menulis Anda.
5. Sampaikan dengan jelas.
Ingatlah bahwa pembaca Anda tidak dapat membaca pikiran Anda. Jangan lupa menyampaikan apa yang perlu mereka ketahui dengan persis, agar mereka dapat mengerti apa yang Anda maksudkan. Dalam kelas dan konferensi yang saya adakan, saya selalu menekankan kejelasan di atas segala-galanya. Keelokan dan kualitas tulisan akan dapat dicapai melalui kejelasan tentang apa yang ingin disampaikan, karena itulah kejelasan menjadi tujuan utama.
6. Simpanlah tulisan-tulisan Anda yang tidak terpakai karena Anda pasti akan membutuhkannya suatu saat nanti.
Segala sesuatu terbentuk dari berbagai materi yang lain. Seorang penulis perlu memiliki sebuah jurnal menulis karena sebagai manusia kita dapat dengan mudah melupakan sesuatu, baik berupa rencana, ide cerita, kata-kata, kalimat percakapan, peristiwa, serta berbagai pengalaman. Kebanyakan penulis pernah menulis paragraf yang tak tuntas, karya yang tak selesai, maupun hasil karya yang ditolak, namun Lewis mengingatkan kita untuk menyimpan semua itu dan menggunakannya sebagai sumber karya tulis yang lain. Saya memiliki begitu banyak benda seperti ini yang saya simpan di plastik belanjaan. Sekadar informasi, artikel yang Anda baca ini berasal dari bagian karya tulis yang saya simpan sejak tahun 1997.
7. Anda membutuhkan kemampuan untuk mengenali rima dari kata-kata yang Anda tulis, tapi suara berisik dari mesin ketik dapat mengganggu Anda.
Sekali lagi Lewis menekankan pentingnya irama dari kata-kata yang kita susun, tetapi dari seluruh nasihat yang diberikannya, mungkin ini adalah saran yang paling kuno. Keyboard komputer yang kita miliki sekarang ini mungkin tidak seberisik mesin ketik. Saya telah menggunakan banyak metode yang berbeda untuk menuangkan pikiran saya ke atas kertas, tetapi ketika saya ingin mencurahkan yang terbaik untuk tulisan saya, saya akan menulis pemikiran saya di atas kertas tulis dengan gaya tulisan latin [tegak bersambung, Red.]. Saya rasa C.S. Lewis akan tersenyum melihat orang-orang yang dapat menghubungkan pikiran dengan tangannya, dengan cara yang sangat elemental. Itulah yang dilakukan C.S. Lewis, sehingga ia dapat menghasilkan buku-buku yang berkualitas baik.
8. Pahamilah setiap kata yang Anda gunakan.
Jadikanlah keinginan untuk mempelajari kosakata baru dan menggunakannya dalam tulisan Anda sebagai sebuah hobi. Tujuannya bukanlah untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang berlebihan, tetapi untuk berkomunikasi dengan lebih tangkas. Kosakata yang luas akan menambah isi dari tulisan Anda. Beberapa penulis menggunakan kata-kata yang hanya dimengerti sekilas oleh mereka, tetapi pastikanlah agar Anda betul-betul memahami setiap kata yang Anda gunakan. Sebuah kamus yang tebal dapat menjadi keuntungan bagi seorang penulis, tetapi demi efisiensi, Anda boleh saja memakai kamus elektronik di komputer Anda.
Menulis adalah keterampilan. Anda akan memulainya sebagai seorang amatir, berjuang sebagai seorang pembelajar sampai akhirnya berkembang menjadi seorang ahli seperti C.S. Lewis. Karena menulis adalah keterampilan dan bukan bakat, setiap orang seharusnya dapat memiliki keterampilan ini dan menjadi ahli seiring berjalannya waktu. Tetapi harus diingat bahwa waktu yang Anda miliki harus diinvestasikan untuk benar-benar menulis, bukan sekadar berpikir atau berkeinginan untuk menulis saja selain membaca karya-karya dari orang-orang yang telah menjadi ahli dalam keterampilan ini. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan disunting dari: | ||
Nama situs | : | Christian Writing Today |
Alamat URL | : | https://christianwritingtoday.com/ |
Judul asli artikel | : | 8 Writing Tips from C.S. Lewis |
Penulis | : | Donald L. Hughes |
Tanggal akses | : | 16 Juli 2012 |