Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU
"Berjualan" dan "Jualan"
Dari kata dasar "jual" dapat dibentuk kata "berjualan". Di samping itu, terdapat pula kata "jualan" yang sering diperlakukan sama dengan kata "berjualan". Benarkah penggunaan kata seperti itu?
Dalam praktik berbahasa sehari-hari, penggunaan kata "berjualan" dan "jualan" memang sering dipertukarkan. Contohnya, sebagai berikut.
1. Mereka sering berjualan pakaian di pinggir jalan.
2. Mereka sering jualan pakaian di pinggir jalan.
Pemakaian kata "berjualan" seperti pada kalimat (1) sudah benar, sedangkan pemakaian kata jualan seperti pada kalimat (2) tidak benar karena kata "jualan" bukan verba (kata kerja), melainkan nomina (kata benda). Kata "jualan" yang benar digunakan seperti dalam kalimat di bawah ini.
1. Setiap hari jualannya laku keras di toko yang belum lama dibukanya itu.
2. Para pedagang memindahkan jualannya ke pasar yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Munculnya kata "jualan" seperti pada kalimat (2) merupakan kebiasaan yang dipengaruhi oleh bahasa daerah. Dalam bahasa Jawa, misalnya, kata sarung "sarung", kathok "celana", dan jungkat "sisir" yang merupakan nomina dapat dibentuk menjadi verba hanya dengan menambahkan akhiran -an sehingga menjadi sarungan "memakai sarung", kathokan "memakai celana", dan jungkatan "bersisir". Dalam bahasa Indonesia, akhiran -an berfungsi sebagai pembentuk nomina, bukan pembentuk verba, seperti makanan, minuman, atau mainan. Oleh karena itu, penggunaan kata jualan yang diperlakukan sebagai verba dalam komunikasi resmi tidak benar. Namun, dalam komunikasi yang tidak resmi, bentuk verba dengan akhiran -an, seperti jualan, siaran, dan sarapan, dapat digunakan.
Diambil dari:
Nama situs: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
URL: http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/node/1931
Penulis artikel: Anz
Tanggal akses: 28 November 2016
- Log in to post comments