Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU
Aditif Bukan Tambahan
Selalu saja ada orang yang melontarkan kritik bahwa penutur bahasa Indonesia lebih suka mengindonesiakan ejaan kata bahasa asing daripada memakai kata padanan "yang sama maknanya" dalam bahasa Indonesia. Beberapa kata yang dimaksud antara lain "aditif", "komparatif", atau "kumulatif". Ketiganya merupakan hasil penyesuaian ejaan dari kata-kata bahasa Inggris "additive", "comparative", dan "cumulative". Mengapa tidak mempergunakan kata "tambahan", "bandingan", dan "gabungan" saja?
Kritik itu patut kita pertimbangkan hanya apabila kata-kata di atas benar sama hakikat dan maknanya. Apakah kata-kata "aditif" sama dengan "tambahan", "komparatif" sama dengan "bandingan", dan "kumulatif" sama dengan "gabungan"?
Dua buah kata, yang satunya merupakan hasil penyesuaian ejaan dan yang lainnya merupakan padanan kata, dikatakan sama apabila makna keduanya bersesuaian dan kelas/kategori kata keduanya sama. Apabila digunakan, kedua kata dapat dipertukarkan. Jika kita mau cermat, kelas atau kategori kata justru lebih penting diperhatikan daripada makna, bila kita memperbandingkan dua buah kata.
Dalam bahasa Inggris, kata "additive", "comparative", dan "cumulative" jelas kata sifat atau adjektiva, sebab akhiran "-ive" yang disandang kata-kata itu mencirikan kata sifat bahasa Inggris. Dengan demikian, bentuk-bentuk pengindonesiaan "aditif", "komparatif", dan "kumulatif" semestinya merupakan kata sifat pula.
Pada sisi lain, kata-kata "tambahan", "bandingan", dan "gabungan" yang dimaksudkan sebagai padanan kata-kata "aditif, "komparatif", dan "kumulatif" sebenarnya bukan kata sifat, melainkan lebih tepat digolongkan sebagai kata keterangan atau adverbia. Kata kerja bahasa Indonesia, apabila diberi akhiran "-an" memang dapat berubah menjadi kata benda (contohnya, "baca" menjadi "bacaan", "makan" menjadi "makanan") atau keadaan (misalnya, "buat" menjadi "buatan", "pilih" menjadi "pilihan"), tetapi tidak bisa menjadi kata sifat.
Dalam bahasa Indonesia, perbedaan mencolok antara kata sifat dengan kata lain, termasuk kata keadaan, adalah bahwa semua kata sifat dapat bertautan dengan kata sandang penunjuk derajat kualitas superior "paling". Mari kita uji. Kata "aditif", "komparatif", dan "kumulatif" dapat dipasangkan dengan kata "paling", sedangkan kata "tambahan", "bandingan", dan "gabungan" tidak. Kesimpulannya, "aditif, "komparatif", dan "kumulatif" tidak sama dengan "tambahan", "bandingan", dan "gabungan", teristimewa dalam hal kesejajaran kelas kata, sehingga tidak dapat dipertukarkan. Walaupun demikian, kata sifat maupun keterangan sama-sama dapat dipakai untuk menerangkan kata benda (contohnya, "zat aditif" - "zat tambahan", "studi komparatif" - "studi bandingan", "hasil kumulatif - "hasil gabungan").
Setepat-tepatnya, "tambahan", "bandingan", dan "gabungan" boleh dianggap padanan terhadap kata-kata bahasa Inggris "additionally", "comparatively", dan "cumulatively" yang sama-sama tergolong kata keterangan.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut.
-
This content is additionally enrich that content.
-
Kandungan ini (secara) tambahan memperkaya kandungan itu.
-
Comparatively A is better than B.
-
Secara bandingan A lebih baik daripada B.
-
Count the scores cumulatively.
-
Hitung nilai-nilai secara gabungan.
Kehadiran kata "secara" yang dalam beberapa terjemahan di atas bersifat mutlak menegaskan kata "tambahan", "bandingan", dan "gabungan" sebagai kata keterangan (cara). Sewaktu-waktu, apabila kita memakai kata sifat lain, seperti diskriminatif, interaktif, atau komunikatif, itu memang lantaran kita tidak (baca: belum) menemukan padanannya.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama majalah | : | Intisari Edisi No. 519 Oktober 2006 |
Penulis | : | Lie Charlie |
Halaman | : | 94 -- 95 |
- 2530 reads